Sunday, October 30, 2022

Am I a Monster?

After years, akhirnya nulis lagi di blog.
Kalau diibaratkan buku, kayaknya udah usang dan berdebu.

Hari ini, pagi 30 Oktober 2022.

Dalam kepala masih lalu lalang kejadian 2 hari ini. Kita sebut saja kejadian 29 Oktober ke-9.
Sounds familiar yaa.
Harusnya ditanggal itu aku lagi berbahagia, kumpul dengan keluarga dan orang-orang tersayang, menerima ucapan-ucapan panjang umur, sehat sentosa serta mulia. Tapi kenyataannya aku meringkuk dikamar kos, mempertanyakan banyak hal, dan membaca ucapan dari segelintir orang-orang terdekat di whatsapp. Dalam medsos, aku memang tidak mencantumkan reminder tanggal lahir ku, sengaja karena aku tidak terlalu suka selebrasi dan kecanggungan menjalani hari ulang tahun dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang capaian hidup atau lebih tepatnya "tuntutan" masyarakat. You know what I mean right?. 

Hanya akan ada satu orang yang paham tentang arti 29 Oktober ke-9 ini dan apa yang terjadi pada hari itu. Berawal dari keingintahuan, berakhir pada pernyataan bahwa aku hanyalah sesosok MONSTER. Sakit sih, tapi aku menghargai kejujuran itu.  Kalau ditanya seberapa sakit, bisa kujawab "WOW" aja. Sesuatu yang gak pernah aku expect keluar dari bibir "Malaikatku" - My Miracle. 

Seberapa besar memangnya aku menghargai hubungan 9 tahun ku ini. Besar Sekali tanpa ragu akan kukatakan. Aku menghormati pasanganku sebagai individu yang utuh dan independent. Bukan merupakan pelarian ku dari hubungan masa lalu. Apa yang terjadi saat ini tidak akan pernah aku kaitkan dengan trauma dan kejadian di masa lalu ku. Karena aku menghargai dia sebagai pasanganku yang merupakan masa depanku. Bahkan di titik-titik terendah hubungan kami, tidak pernah terpikirkan olehku pergi dan lepas dari hubungan dan komitmen ini. 

Jika ditanya pada hatiku yang paling dalam, aku kesakitan dan aku cukup terluka dengan jawaban-jawaban dan reaksi yang dia berikan. Entah kenapa pulak video call itu sempat aku screen record yang mana filenya tersimpan dalam memori gadgetku, sama seperti luka nya yang tersimpan dan tergores jelas dalam hatiku. 

Sengaja beberapa kali ku rewind videonya, agar tamparannya terasa lagi dan lagi.

Wednesday, September 12, 2018

Romansa

29 April 2013.
Dia datang kedalam hidupku.
Sebagai atasanku.
Begitulah takdir mempertemukan kami.
Jika menceritakan sosoknya, kesan pertama adalah dia adalah orang yang sangat berwibawa. Style orang Batak sangat melekat dalam cara berbicaranya. Seiring berjalannya waktu, aku mengenalnya sebagai atasan yang sangat kharismatik, bertanggung jawab, sangat melindungi semua anggotanya, dan juga supel. Sifat sifat nya tersebut mampu menumbuhkan rasa kagum ku padanya. Awalnya, aku menganggap hal itu biasa, karena teman2ku yang lain juga mengakui bahwa dia atasan yang sangat baik dan berbeda dengan atasan lain yang pernah kami temui sebelumnya. Sebulan, dua bulan, kami saling mengenal. Hubungan kami tidak lebih dari hubungan profesional dalam pekerjaan. Tapi semakin aku mengenal dia, aku semakin menyadari kalau dia adalah orang yang sangat menarik.

Dibulan ke 4, libur lebaran tahun 2013, kami dan beberapa teman yang lain berkesempatan untuk liburan ke sebuah pulau indah di daerah Kalimantan Timur. Dari perjalanan ini kami pun semakin dekat, dan aku merasakan bahwa ada klik dan kecocokan antara kami berdua diluar pekerjaan. Aku nyaman bersama dia, komunikasi kami "nyambung" dan banyak hal yang membuat perasaan lain muncul. Aku mulai menyukai sosok nya.
Waktu itu aku mengabaikan perasaan ini, karena toh dia atasanku. Tak pernah muncul dipikiran ku untuk memiliki hubungan spesial dengan atasanku. "Toh aku ini siapa?" "Mana mungkin kan? Ini bukan cerita sinetron". Pertanyaan pertanyaan inilah yang aku tanyakan pada diriku sendiri untuk menghentikan perasaan itu tumbuh subur.
Sepulang dari liburan itu, kami kembali melanjutkan aktivitas kami dikantor seperti biasa. Sehari sebelum aku berangkat cuti, aku lembur dan dia seperti sengaja tidak pulang untuk menemani aku lembur dikantor. Ketika aku ijin pulang, dia menawarkan untuk mengantarkanku ke kosan. Malam itu aku diantar pulang naik motor. Aku merasa itu adalah perjalanan pulang paling menyenangkan dalam hidupku.
Sepulang dari aku cuti, kami lebih intens lagi berkomunikasi. Dia menceritakan apa saja yang terjadi dikantor selama aku cuti. Semakin intens kami berkomunikasi, semakin sering kami berinteraksi, semakin banyak waktu kami habiskan bersama.

Hingga pada tanggal 29 Agustus 2013, dia ungkapkan perasaannya padaku. "Aku sayang kamu Yana" itu kata katanya yang kuingat. Entahlah, saat itu aku senang sekaligus bingung. Aku senang karena kenyataannya dia memiliki perasaan yang sama denganku, aku bingung karena 2 minggu setelah itu aku resign dan kami harus menjalani LDR. Yaaa LDR, sesuatu yang sebenarnya aku takut jalani. Hubungan yang benar benar mengandalkan kepercayaan dan komunikasi dengan harus menahan rindu. Waktu itu, aku sungguh tidak bisa membayangkan. Tapi dia bisa meyakinkan aku bahwa dia serius untuk menjalin hubungan denganku.

Yaa hubungan itu bertahan hingga kini. Setelah 5 tahun menjalani ini dengannya, perasaan kami semakin kuat, kami tetap saling menyayangi. Segala hal yang sudah kami lewati sampai detik ini sungguh bukan perjalanan yang mudah jujur saja. Banyak sekali ujian yang seringkali memunculkan perasaan ingin menyerah saja. Tapi pada akhirnya kami tidak pernah mundur, kami bertahan.

Malam ini, 12 September 2018 dini hari, apakah ia tau bahwa aku merindukannya sebegitu dalam
Hingga malam ini terasa begitu panjang
Mengingat semua hal yang sudah kami lewati, yang sudah kami perjuangkan.
Saat ini, aku sungguh ingin bertemu dengannya, untuk saling menguatkan, untuk sekedar memeluk hangat tubuhnya.
Yaaa rindu ini datang lagi.

Tuesday, September 11, 2018

Doa

Lewat doa kukirimkan rindu..
Untukmu.

Tuhan, izinkan aku bersamanya
Menemaninya, melewati semua hal..
Izinkan aku berada disisinya
Menguatkannya, dalam setiap kesulitan
Izinkan aku mendampinginya
Menjemput bahagia kami berdua

Sudah lama kami mendamba disatukan
Aku percaya, semua mungkin bagiMu Tuhan..

Jakarta, 11-09-2018

Sunday, November 22, 2015

Jarum di Jam Dinding

Menggilaimu..
Dalam dimensi ruang yang berbeda
Mencintaimu..
Dengan segenap rasa dalam jiwa
Merindukanmu..
Selayaknya kagumku pada semburat senja

Panjang dan terbentang..
Jalan menuju bahtera
Hanya saja kita menetap dan tidak berpindah..
Kita yang tidak pernah memutar arah
Meski jalan yang kita lalui tidak mudah

Lewat hujan kutitipkan nada rinduku
Berharap kelak mengalir kehatimu
Lewat gemuruh kunyanyikan sebuah lagu
Lagu cinta milik kita berdua..

Kelak kau akan tau
Bahwa jarum detik di jam dinding
Pernah mengajakku berbincang dan berkata..
"Meski terkadang terabaikan, aku tak akan pernah berjalan mundur"

Kasih, yakinlah...bahwa sesungguhnya akupun juga begitu
Seperti jarum detik di jam dinding 🕑🕘

Saturday, February 14, 2015

Kita

Selalu ada harapan. Yakinlah.
Apa yang terjadipun, adalah keputusanNya. Tidak ada yang salah. Jangan menyalahkan dunia yang belum bisa menerima. Percayalah, pertemuan kita adalah hal terbaik yang masih dan akan tetap aku syukuri.

Sunday, January 4, 2015

Jodoh

Aku baru saja sadar,..yaa begitulah jodoh itu berlaku.
Tidak perlu dipaksakan, tidak perlu dikejar, tidak perlu ngoyo. Jodoh akan datang entah dari mana.
Entah org yg baru saja kamu kenal, atau org yang selama ini kamu anggap teman.
Jika pasanganmu benar2 menyayangimu, ia akan segera melamarmu. Tidak perlu kamu minta, tidak perlu kamu paksa.
Apa yang saya lihat kemarin...benar benar membuat saya banyak berpikir hari ini.
Saya melihat kuasa Tuhan, pemilik hati setiap manusia. Dia sudah mengatur jodoh kita, bahkan sebelum kita dilahirkan kedunia.

Tuhan, semua yang terjadi padaku adalah kehendakMu. Engkau yang tahu persis bagaimana isi hati ku. Buatlah aku selalu khusnudzan kepadaMu..lapangkan hatiku, ikhlaskanlah aku, kuatkan hati dan imanku, buatlah aku menjadi lebih sabar.

Tuhan, aku percaya semua yang terjadi adalah yang terbaik. Jika itu terasa sakit, itu semata2 agar aku bisa mengambil hikmah dan semakin dekat denganMu. Aku hanya menunggu giliranku, waktu yang tepat menurutMu.

Sunday, December 14, 2014

The best links I've ever found





"I wouldn’t want to have any other lover because our bond is irreplaceable. I need you like a heart needs a beat." — Anonym

Am I a Monster?

After years, akhirnya nulis lagi di blog. Kalau diibaratkan buku, kayaknya udah usang dan berdebu. Hari ini, pagi 30 Oktober 2022. Dalam kep...